Friday, September 17, 2004
Labels:
Puisi Remaja
SAJADAH RINDUHidup tak lebih berharga ketika aku
Sekarat
Di atas sajadah rindu yang kau bentangkan
Nafsu dan keinginan adalah
Cinta yang mengalir
Pada segumpal kerinduan
Yang dibangun dalam sepi
Dimana aku menjelma kupu-kupu terbang
Menuju diammu
Yang biru
-"Aku sudah renta berpuisi tapi aku rindu!"-
Teriakku pada tengah malam yang basah
Tak ada rindu yang terpaksa,sebab
Rindu itu yang
Memaksaku menukar sepi
Dengan wajahmu
Membuat siluet kecemasan yang
Melintas Pada
Jendela dalam sebuah ruang batin
Yang masih terkunci
Menunggumu mengetuk pintu...
(menanti disini....}
SAJADAH RINDU
Reviewed by NajlA On Friday, September 17, 2004, at 6:59 PM
Rating:
Saat ini kamu sedang membaca artikel "SAJADAH RINDU" by NajLa pada hari Friday, September 17, 2004 waktu 6:59 PM, dalam kategori Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel SAJADAH RINDU ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai SAJADAH RINDU yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Saat ini kamu sedang membaca artikel "SAJADAH RINDU" by NajLa pada hari Friday, September 17, 2004 waktu 6:59 PM, dalam kategori Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel SAJADAH RINDU ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai SAJADAH RINDU yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
No comments:
Post a Comment