Sunday, December 19, 2004
Labels:
Puisi Remaja
langit mendung tak bermentari kawan...
maaf bila ada duka
yang tidak bisa kita tangisi
ada bencana yang kita bangun bersama
ada cerita lara yang kita hadiahkan kepada anak cucu kita
kawan...
mungkin kita tidak merasa
kita telah berbuat dosa
melanggar hak, memperkosa kekayaan, merampok harta warisan
untuk generasi belakang
tanpa ampun
tanpa rasa enggan
kita kuras titipan Tuhan
kita habiskan simpanan alam
sambil tertawa terbahak bahak
sambil mengisap dalam-dalam
jiwa-jiwa kelaparan
(II)
raga dekil itu berdiri di ujung jalan
menuntut haknya
meronta, berteriak, berontak!!!
dia hanya bisa menangis dan meratap
tanpa tahu apa yang harus diratapi
tanpa mengerti apa guna meratap
kawan...
boleh jadi
anak itu adalah keturunan kita
satu, dua, atau tiga generasi lagi
mereka menjadi miskin
lebih miskin dari kita
mereka menjadi bodoh
jauh melebihi kebodohan kita
(III)
mungkin engkau tidak mengerti
aku sedang berbicara apa
mengoceh tak keruan
tentang alam, tentang anak kecil, tentang masa depan
kawan...
maafkanlah Tuhan
karena mencipta kita seperti ini...
Langit Mendung Tak Bermentari
Reviewed by NajlA On Sunday, December 19, 2004, at 1:23 PM
Rating:
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Langit Mendung Tak Bermentari" by NajLa pada hari Sunday, December 19, 2004 waktu 1:23 PM, dalam kategori Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Langit Mendung Tak Bermentari ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Langit Mendung Tak Bermentari yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Langit Mendung Tak Bermentari" by NajLa pada hari Sunday, December 19, 2004 waktu 1:23 PM, dalam kategori Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Langit Mendung Tak Bermentari ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Langit Mendung Tak Bermentari yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
No comments:
Post a Comment