Tuesday, July 18, 2006
Labels:
Puisi Remaja
Pada Batu Yang TegoyahAku adalah batu itu, manakala tersapu arus dan terbelah menjadi dua
Kadang sulit untuk menjejakkan sejarah pada sungai-yang menghiburku
Sekaligus membunuhku.
Pelan-pelan tenggelam, menari dengan ikan.
Ia tak pernah bicara. Tertawa, menangis, atau bahagia adalah barang aneh
Hanya lumut yang merambat sebagai hatinya
Lalu ikan yang kadang bermain dengannya adalah manifestasi
Dari sebuah mimpi
Ikan emas, dengan keliarannya dan kemolekannya
Mengadu damba pada batu
Tapi batu tetaplah batu
Diam, selalu diam
Dan tak ada yang tahu
Bila menyimpan pecahan luka terpendam
Batu sekeras hatiku-maka ikan itu serupa dirimu
Pada Batu Yang Tegoyah
Reviewed by NajlA On Tuesday, July 18, 2006, at 6:39 PM
Rating:
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Pada Batu Yang Tegoyah" by NajLa pada hari Tuesday, July 18, 2006 waktu 6:39 PM, dalam kategori Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Pada Batu Yang Tegoyah ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Pada Batu Yang Tegoyah yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Pada Batu Yang Tegoyah" by NajLa pada hari Tuesday, July 18, 2006 waktu 6:39 PM, dalam kategori Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Pada Batu Yang Tegoyah ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Pada Batu Yang Tegoyah yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
No comments:
Post a Comment