Tuesday, April 8, 2008
Labels:
Puisi cinta,
Puisi Remaja
Perempuan Pemetik Harpa Angin malam lewatkan sebait sajak untukmu
Menghembuskan sejuta butiran debu dingin
Saat para nelayan beradu nasib
Kala ibu terbangun menyusui anaknya
Apakah pagi akan datang untukku
Bertaruh nasib pada gelut layangan
Apakah dirimu ingat pada iramaku
Menemaniku atau kau membunuhku
Senyummu adalah gunung yang enggan berapi
Tawamu adalah laut dangkal tanpa penghuni
Hanya rautmu yang menjadi langit merah jambu
Kau
Perempuan pemetik harpa
Berbusana irama dan beralaskan bait bait
Dari lagu bapak tua baya seberang sana
Harpa hitam itu kau petik
Kau bercerita tentang alam
Tentang mereka yang kau agungkan
Aku diam
Aku hamba sahaya
Aku sore datang dan malam pulang
Debu jalanan datang menghampiriku
Berganti rupa dan mengalir mencapai hati
Aku bukan iramanya
Aku bukan re setelah do!
Perempuan pemetik harpa
Jangan kau mainkan irama tentangku
Aku jatuh hati pada perempuanmu
Lalu beranjak meninggalkan perempatan
Perempuan Pemetik Harpa
Reviewed by NajlA On Tuesday, April 8, 2008, at 11:58 PM
Rating:
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Perempuan Pemetik Harpa" by NajLa pada hari Tuesday, April 8, 2008 waktu 11:58 PM, dalam kategori Puisi cinta, Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Perempuan Pemetik Harpa ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Perempuan Pemetik Harpa yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Perempuan Pemetik Harpa" by NajLa pada hari Tuesday, April 8, 2008 waktu 11:58 PM, dalam kategori Puisi cinta, Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Perempuan Pemetik Harpa ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Perempuan Pemetik Harpa yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
No comments:
Post a Comment