Puisi Cinta Remaja : Jiwa yang Menggaung dari Delhi

Friday, December 11, 2009





Seorang sahabat berkelana ke dunia yang antah berantah baginya
Gandhi yang beku katanya...
Sendiri terselimutkan rindu dan sepi
Hilang jati diri, terjerumus dalam pasak melankolistik

Kerinduan mengorek kesadarannya
Kesadaran akan segala kesalahan
Kesalahan yang telah ditempuh selama setengah tahun lamanya
dan masih ada tahun lainnya yang menunggu

Menunggu untuk sebuah misteri yang akan mengisi segala tangis dan peluhnya

Mata itu telah kering
Lelah menangisi kesendiriannya
Lelah menangisi segala kebodohannya
Lelah menangisi kerinduannya
Namun raga tetap tak dapat berteleportasi dan kembali

Aku tahu...
Hati itu telah berakar...
Mencari tumpuan atas perhentian dan sandaran bagi sang tudung akar...
Dia mencari sang bumipertiwi dan makhluk-makhluk lainnya yang berpijak diatasnya...

Kelak dia akan lahir kembali
Bermetamorfosis menjadi makhluk yang lebih matang...
Dan ketika saat itu tiba semua akan bersorak sorai dan melempar kebanggaan atas dirinya...

Karna tangis, peluh dan kesendirian telah mengajarkannya
Delhi telah membuka mata batinnya
Gandhi yang beku telah melelehkan hatinya


Puisi Cinta Remaja : Jiwa yang Menggaung dari Delhi Reviewed by NajlA On Friday, December 11, 2009, at 11:16 PM Rating: 5
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Puisi Cinta Remaja : Jiwa yang Menggaung dari Delhi" by NajLa pada hari Friday, December 11, 2009 waktu 11:16 PM, dalam kategori , , , . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Puisi Cinta Remaja : Jiwa yang Menggaung dari Delhi ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Puisi Cinta Remaja : Jiwa yang Menggaung dari Delhi yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.

1 comment:

Steffi said...

Hmmm,, sahabat jadi cinta.. menarik! Meski pernah gagal mengalaminya.