Sunday, September 24, 2006
Labels:
Puisi Remaja
Merantaulah Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Pergilah 'kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak dia 'kan keruh menggenang
Singa tak kan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kan kena sasaran
Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tak kan menunggu saat munculnya datang
Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gahru tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan
Jika dibawa ke kota berubah mahal jadi incaran hartawan
Oleh : Al-Imam Asy-Syafi'i
Merantaulah
Reviewed by NajlA On Sunday, September 24, 2006, at 11:52 AM
Rating:
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Merantaulah" by NajLa pada hari Sunday, September 24, 2006 waktu 11:52 AM, dalam kategori Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Merantaulah ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Merantaulah yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Saat ini kamu sedang membaca artikel "Merantaulah" by NajLa pada hari Sunday, September 24, 2006 waktu 11:52 AM, dalam kategori Puisi Remaja . Kamu boleh menyebarluaskan artikel Merantaulah ini dengan menyertakan link sumber dari blog ini. Mudah-mudahan Artikel Mengenai Merantaulah yang ada di blog pom-ponkini bisa bermanfaat bagi semuanya.
No comments:
Post a Comment